Profil Desa Ambal
Ketahui informasi secara rinci Desa Ambal mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Ambal di Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara. Mengupas tuntas data demografi terbaru, letak geografis, potensi ekonomi sebagai sentra pengolahan kopi robusta, serta dinamika pemerintahan dan pembangunan desa yang berdaya saing.
-
Lokasi Strategis di Dataran Tinggi
Berada di Kecamatan Karangkobar, Desa Ambal memiliki posisi geografis di kawasan dataran tinggi yang subur, menjadikannya lahan ideal untuk pengembangan sektor agrikultur.
-
Sentra Pengolahan Kopi Robusta
Desa ini memegang peranan penting dalam rantai pasok kopi di Banjarnegara, khususnya sebagai salah satu pusat pengolahan kopi robusta yang didukung oleh kelompok tani aktif.
-
Pemerintahan Progresif dan Transparan
Pemerintah Desa Ambal menunjukkan dinamika pembangunan yang aktif melalui berbagai program infrastruktur, sosial, dan pemberdayaan ekonomi yang didanai secara transparan melalui APBDes.
Terletak di antara perbukitan sejuk Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Desa Ambal menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis dengan potensi agrikultur yang menonjol. Desa ini tidak hanya berfungsi sebagai unit pemukiman, tetapi juga sebagai salah satu simpul ekonomi penting di kawasannya, terutama dikenal sebagai sentra pengolahan kopi robusta. Didukung oleh data demografi yang solid dan pemerintahan desa yang aktif, Ambal terus berbenah untuk mengoptimalkan sumber daya demi kesejahteraan warganya. Profil ini akan mengupas secara mendalam mengenai kondisi geografis, kependudukan, potensi ekonomi, hingga tantangan dan arah pembangunan Desa Ambal.
Letak Geografis dan Wilayah Administrasi
Desa Ambal secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Kantor pemerintahan desa berlokasi di Jalan Raya Karanggondang KM 2, Desa Ambal, dengan kode pos 53453. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Karangkobar dalam Angka 2019", luas wilayah Desa Ambal tercatat sebesar 232,372 hektare atau sekitar 2,32 km². Wilayah ini mencakup 7,24% dari total luas Kecamatan Karangkobar.
Secara kewilayahan, Desa Ambal terdiri dari tiga dusun utama, yaitu Dusun Ambal, Dusun Klesem dan Dusun Suren. Ketiga dusun ini selanjutnya terbagi lagi menjadi 3 Rukun Warga (RW) dan 11 Rukun Tetangga (RT) yang menjadi basis administrasi dan pelayanan masyarakat terkecil.
Mengenai batas-batas wilayahnya, Desa Ambal dikelilingi oleh beberapa desa lain di dalam Kecamatan Karangkobar yang secara tidak langsung menunjukkan posisinya yang strategis di tengah kecamatan. Berdasarkan dokumen Rencana Tata Ruang dan peta wilayah, Desa Ambal berbatasan dengan:
Sebelah Utara: Desa Karanggondang dan Desa Jlegong
Sebelah Timur: Desa Leksana
Sebelah Selatan: Desa Purwodadi
Sebelah Barat: Desa Karangkobar
Letak ini menempatkan Desa Ambal pada jalur yang cukup vital, menghubungkan pusat kecamatan dengan desa-desa lain di sekitarnya, yang mendukung mobilitas penduduk maupun distribusi hasil bumi. Topografi wilayah yang berada di dataran tinggi dengan kontur tanah perbukitan menjadi ciri khas utama yang memengaruhi corak pemanfaatan lahan di desa ini.
Demografi dan Kondisi Sosial
Berdasarkan data kependudukan yang dirilis oleh pemerintah desa melalui situs resmi per tanggal 18 Juni 2025, jumlah penduduk Desa Ambal yakni sebanyak 2.584 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 1.336 jiwa laki-laki dan 1.247 jiwa perempuan. Angka ini menunjukkan rasio jenis kelamin yang relatif seimbang di dalam komunitas.
Seluruh penduduk tersebut tersebar dalam 776 Kepala Keluarga (KK). Dengan luas wilayah 2,32 km², maka kepadatan penduduk Desa Ambal mencapai 1.114 jiwa per km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah perdesaan, menandakan pemukiman yang terkonsentrasi di titik-titik tertentu, kemungkinan besar di sepanjang akses jalan utama dan di lahan yang lebih landai.
Dilihat dari sebaran per dusun, Dusun Suren menjadi wilayah dengan populasi terbanyak, diikuti oleh Dusun Klesem dan Dusun Ambal. Struktur sosial masyarakatnya masih sangat kental dengan nilai-nilai gotong royong, yang tecermin dari berbagai kegiatan kemasyarakatan yang diinisiasi oleh pemerintah desa bersama warga, seperti kerja bakti kebersihan lingkungan dan program sosial lainnya. Kehidupan beragama juga berjalan harmonis, dengan mayoritas penduduk memeluk agama Islam.
Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian
Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Ambal. Kondisi geografisnya yang subur menjadi modal utama bagi penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Salah satu komoditas yang menjadi unggulan dan memiliki potensi besar ialah kopi robusta. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Desa Ambal berperan sebagai salah satu sentra pengolahan kopi robusta di Kecamatan Karangkobar, yang menjadi nilai tambah bagi perekonomian lokal. Kopi dari wilayah ini turut menyuplai kebutuhan pasar di tingkat kabupaten.
Selain kopi, desa ini juga aktif dalam pengembangan hortikultura. Aktivitas ini salah satunya digerakkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Sari. Kelompok ini secara rutin melakukan penanaman dan panen raya berbagai jenis sayur-mayur. Hasil panen tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal dengan harga terjangkau tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan anggota kelompok. Keberadaan KWT ini, yang mendapat pendampingan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karangkobar, menjadi bukti adanya upaya pemberdayaan perempuan di sektor produktif.
Untuk menunjang kegiatan ekonomi desa, telah berdiri Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mekar Sari. BUMDes ini aktif terlibat dalam berbagai unit usaha, termasuk menjadi penyedia dalam proyek-proyek pembangunan desa, seperti pengadaan material untuk pembangunan rabat beton. Kehadiran BUMDes diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa yang lebih mandiri dan profesional. Di samping itu, perekonomian skala kecil seperti warung kelontong dan satu unit usaha penginapan juga turut mewarnai aktivitas ekonomi warga.
Infrastruktur dan Layanan Publik
Pemerintah Desa Ambal, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Supriyanto, menunjukkan komitmen kuat dalam pembangunan infrastruktur dasar dan peningkatan layanan publik. Hal ini terlihat dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang dipublikasikan secara transparan. Pada tahun anggaran 2024, total pendapatan desa mencapai Rp2.386.886.000. Sumber pendapatan ini berasal dari berbagai pos, termasuk Dana Desa sebesar Rp915.777.000, Alokasi Dana Desa, hingga Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota.
Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai program prioritas. Salah satu fokus utama ialah perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan. Proyek seperti pembangunan rabat beton, contohnya di RT 05 RW 02 Dusun Klesem, menjadi bukti nyata pemanfaatan anggaran untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah dan memperlancar aktivitas ekonomi warga.
Di bidang layanan kesehatan, pemerintah desa secara rutin menyelenggarakan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk balita dan lansia. Kegiatan ini merupakan garda terdepan dalam upaya menjaga kualitas kesehatan masyarakat di tingkat dasar. Sementara itu, di bidang sosial, terdapat program santunan untuk anak yatim piatu yang bertujuan meringankan beban mereka agar dapat melanjutkan pendidikan.
Untuk keamanan dan ketertiban, desa juga aktif mengadakan pelatihan bagi Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi potensi gangguan keamanan maupun bencana. Desa Ambal juga terbuka terhadap kerja sama eksternal, seperti menerima mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari berbagai perguruan tinggi yang turut membantu dalam program-program pemberdayaan masyarakat.
Tantangan dan Pembangunan Masa Depan
Meskipun memiliki beragam potensi, Desa Ambal tidak luput dari tantangan. Sebagaimana wilayah perbukitan lainnya di Banjarnegara, isu kebencanaan seperti tanah longsor menjadi salah satu risiko yang perlu diwaspadai, terutama saat curah hujan tinggi. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas mitigasi bencana dan kesadaran masyarakat menjadi agenda penting yang harus terus dilanjutkan.
Dari sisi ekonomi, tantangan utama terletak pada peningkatan nilai tambah produk pertanian. Meskipun telah menjadi sentra pengolahan kopi, pengembangan produk turunan, peningkatan kualitas pascapanen, dan perluasan jaringan pemasaran menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Regenerasi petani juga menjadi isu krusial di tengah modernisasi, di mana generasi muda perlu didorong untuk melihat sektor pertanian sebagai peluang karier yang menjanjikan.
Ke depan, Desa Ambal memiliki arah pembangunan yang jelas sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes). Prioritasnya mencakup penguatan ekonomi lokal melalui BUMDes dan KWT, melanjutkan pembangunan infrastruktur yang merata, meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan, serta menjaga kelestarian lingkungan. Dengan pengelolaan potensi yang baik dan pemerintahan yang transparan, Desa Ambal berpeluang besar untuk terus tumbuh menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.